Oleh : Iin Diah Indrawati
Kemunculan Ramen Instant
di Jepang
Makanan yang paling
tipikal di masa pertumbuhan ekonomi Jepang yang tinggi barang kali dapat
diwakili dengan jenis makana instant seperti ramen instant.
Tahun1958, Perusahaan Nisshin menjual chikin ramen dan
dimulailah, booming makanan instant. Ketika itu, dalam hal pembungkusan telah
dikembangkan plastik yang bermutu anti lembap sehingga hasilnya dalam hal
pemyimpanan pun mengalami kemajuan. Di tahun 1971, dalam ramen instant
dimunculkan cup ramen yang kabarnya ditetapkan menjadi makanan nasional. Waktu
itu, karena pemuda yang tinggal sendiri dan para mahasiswa sering makan makanan
instant, akhirnya menimbulkan gangguan gizi sehingga menjadi pokok pembicaraan.
Hal itu disebabkan karena banyaknya obat pencegah oksidasi, zat pembeku
sintesis, bahan pewarna makanan dan bahan tambahan lainnya yang tidak digunakan
sewajarnya. Disamping itu juga, ketika itu hanya sedikit orang yang
memperhatikan bahaya dari zat-zat pengawet tersebut.
Tambahan lagi, di tahun 1960 Perusahaan Morikouri di Jepang
untuk pertama kalinya telah menjual kopi instant. Instant atau tidak instant
pada waktu itu bisa disebut hanya dengan kopi dapat bahagia. Khususnya
dalam penukaran hadiah seperti chugen, seibou dan lainnya. Masyarakat Jepang
memberikan kopi instant sebgai barang mewah atau berkualitas tinggi. Lain dari
itu, miso shiru instant, potato chips, dan lainnya serta industri makanan instant
lainnya berkembang sangat pesat di jepang. Terlepas dari rasa, manfaat yang
utama dari menyebarluasnya makanan instant adalah hanya dengan mengaduk-aduk
saja. Dasar ini yang mengharuskan kepraktisan cukup untuk masyarakat Jepang.
Kepopuleran Makanan Beku
Kepopuleran makanan instant yang hebat sekali kian bertambah,
makanan beku pun mulai meluas dalama masyarakat Jepang karena hanya perlu
mencairkan dan memasaknnya saja. Di tahun 1930 makanan beku telah dikembangkan
dengan cara sistem berantai secara terus menerus. Pada tahun yang sama makanan
beku telah menyebar dan menjadi makanan umum, karena dapat diproduksi secara
masal serta prosesnya hanya dengan dibekukan. Kalau jarang ada waktu untuk
memasak, ada beberpaa pilihan makanan olahan yang baik dan mudah dilakukan
seperti kroket yang hanya digoreng dengan minyak, makanan yang digoreng
setengah masak, gyoza yang hanya dibakar dengan wajan dan kue manjyu yang hanya
dikukus seperti siomay.
Setelah menyebarnya kulkas di Jepang, tidak perlu menunggu
barang sampai habis tapi kapan saja bisa membeli daging, ikan sayur-sayuran.
Kehidupan masyarakat Jepang pada masa itu, tidak mempunyai waktu yang banyak
untuk menyimpan bahan makanan dalam jumlah yang banyak di kulkas. Di tahun
1965, kira-kira presentase penyebaran kulkas meningkat 50% kemudian lahirlan
kulkas 2 pintu. Kira-kira semenjak waktu itu, kulkas menjadi hal yang penting
dalam hal menyimpan bahan manakan rumah tangga. Pada waktu yang sama, ide untuk
menyimpan makanan dalam suhu normal menjadi berkurang. Hingga sekarang, pasti
bisa menyimpan miso, soyu atau jamu, tsukudani, umeboshi di dalam kulkas.
Kesimpulannya, menyebarnya kulkas listrik srta ukurannya yang
besar mempunyai pengaruh yang kuat dalam hal makanan beku. Dan lagi, seiring
meluasnya kulkas perkembangan wadah pun telah maju sehingga memudahkan kulkas
dapa diterima dalam masyarakat. Serta
bentuk yang bulat dan bentuk segitiganya yang dapat mudah di tumpuk tinggi
kemudian ada juga bentuk wadah menyerupai stocking menjadikan barang dagangan
yang laris terjual. Setelah tahun 1970, makanan beku menjadi beredar di pasar
dalam jumlah yang banyak tetapi, hasil penjualan wadah yang digunakan untuk
kulkas dalam 1 tahun presentasenya telah melampaui perkembangan sekitar 30%.
Dari Makanan Instan Menuju makanan Retort
Disamping itu, makanan retort adalah makanan kaleng yang
sudah ada semenjak sebelum perang dan berubah dalam variasi plastik krep.
Makanan retort mengalami perubahan dan perkembangan dalam hal pembungkusan
bahan makanannya yang didukung dengan sterilisasi dan suhu ynag tinggi, jadi
makanan retort adalah makanan yang hanya dipanaskan saja.
Ketika itu, penjualan makanan retort dipopulerkan melalui
iklan komersial [ kare adalah masakan andalan ayah di rumah] hal ini menjadi
suatu slogan bahwa hal yang teringat dari makanan retort pasti kare.
Jika
dibandingkan melalui alasan pembeliannya, memang makanan instant lebih sulit
diterima dibandingkan dengan makanan beku dan makanan retort mungkin karena
makanan ini adalah makanan sederhana namun memiliki rasa yang hampir mirip
dengan aslinya.dalam perkembangan ekonomi yang tinggi ini kebutuhan akan makan
makanan alami dan sehat sedang menghilang. Disisi lain, tidak bisa diingkari
bahwa hasrat ingin makan makanan asli sedang meningkat. Pada waktu itu,
tezukuri dan sumiyaki menjadi cara yang dilakukan masyarakat Jepang.
Tetapi disisi lain,
bisa dikatakan bahwa makanan darurat berguna dalam kepraktisan penyimpanan
kemudian disatu bagian dapat menghemat waktu sambil menyimpan hasrat ingin
makan makanan asli. Bisa disebut hal ini sebgai ingin makanan yang asli dengan
instant, mudah dan cepat.
Seiring dengan
penjualannya makin sering dilihat di supermarket eropa dan lainnya yang menjual
daging, sayur dan bahan makanan beku seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
kemudahan makan dalam waktu yang singkat bisa dikatakan sebagai bentuk makanan
yang asal jadi. Inilah titik pusat pertumbuhan makanan sederhana di Jepang
sangat berbeda dengan eropa. Oleh karena itu, inilah silsilah dari makanan
instant yang bisa dijelaskan.
Daftar Pustaka
日本事情 (インスタントの食品の意味)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar